Kamis, 26 Februari 2015

Duo CG Gebrak Lalat tanpa Ampun

Lalat dikenal sebagai agen pembawa penyakit, dan adanya lalat sebagai indikasi lingkungan yang kurang hygienis.

Pada musin penghujan dimana kelembaban bertambah dan sinar matahari berkurang, saat inilah kumam patogen akan berkembang dan memberikan dampak yang buruk pada peternakan.

Lalat rumah Musca domestica (Diptera: Muscidae) dan lalat Ophyra chalcogaster merupakan spesies yang sering ditemui di peternakan ayamPasalnya, kotoran unggas merupakan media yang sangat baik untuk perkembangan telur serta sumber protein untuk pematangan telur lalat.
Lalat rumah merupakan jenis lalat yang terutama menimbulkan masalah dalam industri peternakan unggas (Axtell dan Arends, 1990) dan  merupakan lalat yang paling tinggi populasi dan berpotensi sebagai hama (Pestiferous fly), serta menjadi target utama dalam program manajemen dan pengendalian (Axtell, 1986).
Sebagai hama, diperkirakan bahwa lalat rumah akan menimbulkan banyak kerugian bagi peternak, keberadaan lalat bisa mengganggu ketenangan ayam, menyebabkan feses menjadi basah dan menghasilkan gas amoniak (NH3) yang berdampak terhadap pernapasan, meninggalkan bercak hitam pada kandang serta telur unggas.
Perlu dicermati bersama bahwa lalat rumah juga berperan sebagai sebagai vektor mekanis dari bibit-bibit penyakit seperti virus, bakteri, kista protozoa dan telur cacing. Seperti yang dipublikasikan oleh Howard dan Wall (1996), menurutnya lalat dapat berperan sebagai transmitter dan vektor beberapa agen penyakit unggas.
Dalam sebuah uji coba di peternakan layer, menggunakan Cynoff 40 WP dan Greendivos 250 EC memberikan hasil yang dahsyat.  Menggunakan perbandingan 150 gram Cynoff 40 WP dan 1 liter Greendivos 250 EC dicampur dalam 100 liter air, menggunakan metoda spraying dapat mengatasi lalat baik larva maupun dewasa. larva lalat yang selama ini susah dikendalikan dengan formulasi ini langsung KO dan tumpukan pada feses menjadi lebih kering.
Disamping itu  efek flushing dari Cynoff 40 Wp, juga memancing kecoa yang bersarang ditumpukan kotoran dan selokan keluar dari sarangnya dan efek knockdown Greendivos menghantam serangga itu hingga terkapar tak berdaya. 

Kalibrasi ? Uniphos 250 dan 350 Ready

Selama ini hal krusial yang menjadi pertanyaan bagi pengguna Uniphos 250 dan Uniphos 350 adalah, dimana bila memerlukan layanan kalibrasi dan servis. Padahal kalibrasi alat merupakan hal yang sangat diperlukan

Akhirnya kesulitan itu sudah terjawab,  Pt. Nugroho Pratama Chemica Asia pada bulan Desember 2014 secara resmi ditunjuk sebagai perusahaan yang bisa memberikan sertifikat kalibrasi untuk alat Uniphos 250 dan 350.
Bahkan segala kerusakan yang terjadi pada alat Uniphos 250 dan 350 juga sudah dapat dilayani oleh Laboratorium Teknik NPCA yang berlokasi di Jl. Kawi I no 11 Semarang.

Uniphos 250 , makin handal bersama partnernya

Dalam kegiatan fumigasi, hal yang utama adalah dicapainya konsentrasi puncak gas PH3 dalam rentang waktu tertentu. Konsentrasi gas PH3 hendaknya selalu dimonitor dalam jangka waktu tertentu.

Selama ini monitoring capaian gas PH3 diukur dengan tube yang dari segi biaya kurang ekonomis, karena hanya bisa dipakai satu kali pengukuran .

Mengatasi kelemahan tersebut Uniphos 250 yang merupakan alat pengukur konsentrasi gas PH3 saat ini sudah dilengkapi dengan printer untuk mencetak capaian gas PH3 selama fumigasi berlangsung.  Hasil pencetakan merupakan hasil murni kegiatan fumigasi sehingga tidak dapat direkayasa.